Buku Dahlan Juga Manusia


Ini bukan merupakan tentang kisah hidup DAHLAN ISKAN. Meskipun sedikit disinggung masa kecilnya, Dirut PLN, dan kini sebagai Menteri BUMN, tapi ini kisah tentang interaksi wartawan dengan bosnya wartawan.


Siti Nasyi’ah yang lebih dikenal dengan Ita (sesuai inisial di Jawa Pos) boleh dibilang beruntung bisa bersentuhan langsung dengan Dahlan dibanding ratusan atau bahkan ribuan wartawan Jawa Pos Group. Pelajaran langsung tidak pakai teori jurnalistik di ruang kelas. Justru Ita kerap “diperintahkan” duduk di kursi samping Pak Bos yang tengah mengedit berita untuk halaman satu.



Jangan Tanya prosesnya. Penuh emosi dan kemarahan ala Pak Bos ini  dengan anak buahnya. Perlakuannya pun pada awalnya dianggap hukuman. Karena, transfer ilmu itu selalu dilakukan malam menjelang deadline Koran. Setelah sekian tahun, Ita baru menyadarinya.
Pengalaman mulai dari magang wartawan dituangkan dengan bahasa “sak karepe”  yang ilmunya didapat dari Pak Bos. Susunan tulisannya pun tidak urut (timeline). Melompat-lompat, seingat dalam rekaman otaknya. Meski demikian, banyak kisah menarik, lucu, dan sarat emosi yang dialami yang belum pernah terungkap. Satu missal, soal sepatu kets yang hingga kini masih jadi cirri khas Dahlan. Ternyata Pak Bos pernah kehilangan sepatu kesayangannya. Sampai buku ini ditulis, tidak pernah tahu bagaimana sepatunya bisa digondhol maling.


EmoticonEmoticon