GAJI MENTERI BUMN BUAT RICKY
(Boleh Dipakai Sesuka Hati)
Bagaimana asal muasal Ricky Elson bisa ‘nyasar’ ke Surabaya dan mampir di ITS? Ini tidak lepas dari peran dua
DahlanIs Surabaya, Pipit Yuswarsih dan Tri Junaedi Sabri. Ketika Ricky
memposting rencana kehadirannya di Universitas Jember, Pipit menangkap
kesan bahwa pria santun dan rendah hati itu masih kebingungan.
Bingungnya? Ricky menanyakan jarak antara bandara ke stasiun kereta
untuk melanjutkan perjalanan ke Jember. Kemudian, menyampaikan
kesediaannya untuk berdiskusi soal mobil listrik dan pembangkit listrik
tenaga angin dengan DahlanIs di Surabaya. Pipit mengambil inisiatif
dengan menghubungi Ricky.
Wakil bendahara DahlanIs Jatim itu
menyampaikan kesiapan menjemput dari Bandara Juanda dan malamnya ngobrol
santai dengan DahlanIs di rumah Tro Junaedy Sabri, kompleks perumahan
dosen ITS. Ricky menginap di sana dan esok pagi berangkat ke Jember
dengan kereta api.
Mendadak! Sebelum terbang ke Surabaya,
bahkan sebelum berangkat ke bandara, ada pemberitahuan bahwa Pak Menteri
BUMN Dahlan Iskan ingin bertemu besok pagi. Pemberitahuan itu
disampaikan oleh Imawan Mashuri, Dirut JTV. Karena itu, Ricky terpaksa
membatalkan acara pada hari Kamis di Universitas Jember dan minta maaf
kepada panitia. Lalu, janji dengan DahlanIs?
“Saya tidak
bisa membatalkan janji bertemu dengan teman-teman. Pak Imawan melarang
saya berangkat ke Surabaya, tapi saya bilang tidak bisa. Saya harus
berangkat dan janji pagi sudah kembali dan langsung menghadap Pak
Dahlan. Pak Imawan gak bisa melarang lagi. Dia berpesan agar pagi-pagi
saya harus sudah ada di Jakarta,” jelas Ricky.
(**Satu pelajaran yang bisa kita dipetik dari Ricky Elson, bahwa sebatas masih bisa diperjuangkan, “janji harus ditepati”.**)
SUDAH ADA FIRASAT
“Dulu, saya pernah membaca tulisan Pak Dahlan tentang Tiongkok, tentang
China. Beliau sangat memuji kemajual perekonomian negeri itu. Saat itu
saya tidak kenal siapa itu Dahlan Iskan, tapi hati saya merasa bahwa
orang ini hebat, orang ini akan jadi tokoh,” ungkap Ricky berbagi
ceritanya kepada 27 DahlanIs di lantai 2 rumah bos Sabri (sapaan akrab
juragan laundry itu).
Sentuhan tulisan Pak Dahlan itu, terasa
sangat kuat melekat dan Ricky merasa ada kedekatan secara emosional.
Ricky merasakan pemikiran dan gagasannya begitu hebat dan harus
didukung. “Mungkin itu firasat bahwa suatu saat saya akan kenal dekat
sama orang ini. Orang ini nggak boleh dibiarkan berjuang sendiri, harus
didukung,” ungkapnya.
Firasat itu akhirnya jadi kenyataan.
Menteri BUMN Dahlan Iskan memanggilnya untuk bertemu. Ricky mengatakan,
pertemuan itu seperti dua orang yang pernah dekat dan sudah lama
berpisah. “Aneh sekali, saat bertemu dengan beliau, seperti sudah kenal
dekat dan bertemu setelah lama pisah. Tidak seperti sedang bertemu
dengan seorang menteri. Nyantai banget,” kisahnya.
Nyantainya
seperti apa? “Ketika bertemu, beliau tanya bagaimana kabar saya, keadaan
keluarga saya. Saya menjawab baik, semua baik. Saya disuru bercerita
tentang pekerjaan, sementara baliau terus menulis di kertas. Ketika
kertasnya habis, beliau bilang ‘Ricky tolong ambilkan kertas lagi’.
Setelah saya ambilkan kertas, saya ditanya lagi dan baliau menulis
lagi,” jelasnya.
Pertemuan itu, lanjut Ricky, dijadwalkan
berlangsung 30 menit. “Mas Ajis (aspri pak Dahlan) bilang, bertemunya 30
menit aja ya? Saya bilang iya. Tapi pertemuan itu sampai berlangsung
tiga jam di ruang kerja beliau. Pertemuan yang lama itu ternyata belum
berakhir, saya diajak ke rumahnya. Naik mobilnya, saya bilang maaf pak,
saya gak bisa nyetir. Beliau bilang sudah naik saja biar saya yang
mengemudi.
Di dalam mobil saya ditanya terus dan diminta untuk
bercerita. Sampai di apartemen, kami ngobrol lagi. Total waktu bertemu
beliau hampir enam jam.”
Ricky merasa bertemu dengan seorang “aneh”
yang cerdas. Semula dia membayangkan pertemuan itu sangat formal.
Ternyata meleset seratus persen. Bahkan ada kejutan lain sebelum Ricky
diajak ke apartemennya.
Pak Dahlan tiba-tiba berteriak
memanggil seorang wanita (mungkin sekertaris atau bagian keuangan Kemen
BUMN). Orang yang dipanggil bergegas muncul dan mendekat. “Mulai saat
ini, gaji saya setiap bulan untuk Ricky.” Mendengar keputusan yang
tiba-tiba dan tak terduga, Ricky mengaku bingung.
“Waduh Pak,
jangan Pak….,” Ricky belum selesai bicara, Dahlan Iskan sudah menimpali.
“Sudah, gaji saya sebagai menteri saya berikan untuk Anda. Terserah
Anda mau pakai untuk apa”. Ricky mengaku senang campur bingung. “Ya
sudah, saya ambil uang gaji itu dan saya pakai sesuka saya,” kata
Ricky.
Walau uang gaji menteri itu menjadi hak pribadi Ricky.
Bebas dipakai untuk apa saja sesuka hati. Saya, mungkin juga Anda, jika
mendapat hibah gaji sang menteri, tentu akan berpikir akan menabung,
akan membeli barang berharga dan lain-lain. Tapi apa yang dilakukan
Ricky dengan uang itu?
“Semua uang itu saya gunakan untuk
pengembangan tim saya untuk kemajuan teknologi di Indonesia. Untuk
mengembangkan teknologi motor turbin angin, pembangkit listrik tenaga
angin yang akan dibangun di pulau Sumba (NTT). Keluarga saya tidak
dapat, semua saya kembalikan untuk memajukan Indonesia”.
(**Ternyata tidak sepeserpun uang itu dipakai untuk kepentingan pribadi
dan keluarga. Luar biasa. Satu lagi keteladanan yang bisa diambil dari
seorang Ricky**)
info cikarang
Berapa gaji Menteri Dahlan Iskan
gaji Dahlan Iskan Gaji menteri BUMN
Berapa gaji Menteri Dahlan Iskan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon