Dahlan Iskan
LAHIR Magetan, 17 Agutus 1951
PENDIDIKAN
SDN Desa Bukur, Jiwan, Madiun
Madrasah Tsanawiyah Pesantren
Sabilil Muttaqien, Takeran,
Magetan
Madrasah Aliyah Pesantren
Sabilil Muttaqien, Takeran,
Magetan
Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan
Ampel Cabang Samarinda, 2,5
tahun (DO)
GELAR KEHORMATAN
Doktor Honoris Causa Bidang
Ilmu Komunikasi dan Penyiaran
Islam Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Walisongo,
Semarang.2013
Doktor Honoris Causa Doctor Of
Humanism, University Of
Arrelano, Phillipines. 2013
Professor Tamu Universitas
Malaya Perlis, Malaysia. 2013
KARIR PROFESIONAL
Mimbar Masyarakat, Reporter
(1972-1976)
Majalah Tempo, Koresponden
dan Kepala Biro Jatim
(1976-1982) Jawa Pos,
Pemimpin Redaksi
(1982-1984)
Jawa Pos, Chairman & CEO
(1984-2005)
PLN, Direktur Utama
(2009-2011) Menteri BUMN,
Kabinet
Indonesia Bersatu II (2011-
Sekarang)
Biografi
MASA KECIL MASA SULIT
Dahlan Iskan lahir di Desa Kebun
Dalam Tegalarum, Kecamatan
Bando, Magetan, Jawa Timur,
tahun 1951. Setelah lemari
bajunya terjual, Dahlan Iskan
akhirnya memutuskan sendiri
tanggal dan bulan kelahirannya,
yaitu 17 Agustus. Ia memilih
tanggal serta bulan itu agar
mudah diingat karena
bertepatan dengan
kemerdekaan Indonesia.
Lemari baju satu-satunya
terpaksa dijual untuk makan
sehari-hari. Padahal di belakang
lemari itu bapaknya biasa
mencatat tanggal kelahiran
anak-anaknya . Tanggal lahir
Dahlan pun ikut lenyap bersama
sang lemari.
Sejak kecil, Dahlan sudah akrab
dengan kemiskinan. Pakaian
yang ia miliki hanya satu celana
pendek, satu baju dan satu
sarung. Kain sarung yang ia
miliki bisa dijadikan alat
serbaguna olehnya. Mulai dari
sebagai alat ibadah, pengganti
baju jika ia mencuci bajunya,
pengganti celana jika ia mencuci
celananya, selimut, bahkan
karung jika ia sedang
mengumpulkan sisa panen
kedelai orang kaya. Kalau lapar
mendera, dia terpaksa mencuri
tebu milik pabrik gula di dekat
rumahnya. Puluhan tahun
kemudian nasib berkata lain. Dia
harus menjadi pemimpin
puluhan pabrik gula yang
sedang sekarat di seluruh
Indonesia. Hutang Dahlan
dibayar lunas, satu tahun
setelah dia menjadi menteri
BUMN, pabrik-pabrik gula itu
mulai menuai keuntungan
setelah puluhan tahun merugi.
MASA DEWASA MASA BEKERJA
Dahlan Iskan memulai karirnya
sebagai calon reporter Harian
Mimbar Masyarakat di
Samarinda. Segera setelah ia
tidak menyelesaikan kuliahnya
di IAIN (sekarang STAIN) dan
lebih memilih untuk menggeluti
dunia kewartawanan di Koran
kampus dan aktif dibeberapa
organisasi seperti Pelajar Islam
Indonesia. Tahun 1976, ia
menjadi wartawan majalah
Tempo. Nama Dahlan Iskan
melejit setelah membuat liputan
eksklusif karamnya Tampomas
II. Kapal buatan Jepang dari
Jakarta yang menuju Makassar
itu, terbakar 2 hari sebelum
akhirnya tenggelam. Sekitar 400
penumpang tewas, ada pula
yang menyebut 666 tewas,
salah satunya sang nakhoda,
Abdul Rivai.
Dahlan yang saat itu menjadi
kepala biro Tempo Jawa Timur,
menjadi satu-satunya wartawan
yang meliput. Karena medan ke
lokasi sangat sulit. Dalam 3 hari,
dia mengumpulkan bahan berita
dan merekonstruksi tahap-
tahap karamnya kapal. Dahlan
saat itu berhasil mewawancara
seluruh awak kapal, dan korban
yang selamat di dalam kapal
motor Sangihe yang dipakai
mengevakuasi korban.
Begitu terbit, liputan itu
langsung banjir pujian. Bahkan
disebut-sebut sebagai cikal
bakal lahirnya gaya investigasi
ala Tempo. Karier Dahlan pun
melesat cepat akibat liputan
maut ini. Pada tahun 1982,
Dahlan Iskan
dipercaya untuk memimpin
Koran Jawa Pos yang dibeli oleh
Eric Samola (Direktur Utama PT
Grafiti Pers, penerbit Tempo).
Koran ini dahulu beranama Java
Post yang kemudian menjadi
Djawa Post dan akhirnya
menjadi Jawa Pos. Pada saat itu,
pasar Koran Surabaya dikuasai
oleh harian Surabaya Post dan
Kompas. Jawa Pos waktu itu
hampir mati dengan sirkulasi
Cuma 6.800 eksemplar. Oplah
yang habis diangkut dengan
beberapa becak. Dalam kurun
waktu lima tahun pertama
(1982-1987), Dahlan iskan telah
menjadikan Jawa Pos surat
kabar spektakuler dengan oplah
126.000 eksemplar beserta
omset tahunan melejit sampai
Rp 10,6 miliar atau 20 kali lipat
dari omset ditahun pertama
(1982).
“Dulu saking tidak terkenalnya,
kalo ada yang bertanya dimana
kantor Jawa Pos? Jawabannya:
“Di depan kantor Bank
Karman.” Padahal Bank
Karman juga bukan bank
terkenal. Itu menjadi lecutan
buat saya untuk membalik
keadaan. Saya mau kalau ada
yang bertanya di mana kantor
Bank Karman. Jawabannya
harus: “Di depan kantor Jawa
Pos!” Sayangnya cita-cita saya
tidak kesampaian. Bank Karman
keburu dilikuidasi saat Jawa Pos
mulai terkenal.” Kenang
Dahlan Iskan sambil tertawa.
Pada tahun 1993, dalam usia 42
tahun, Dahlan Iskan
memutuskan berhenti sebagai
pemimpin redaksi dan
pemimpin umum Jawa Pos.
Inisiatifnya untuk berhenti
karena percaya pentingnya
regenerasi , memberikan
kesempatan kepada generasi
muda untuk berkarya. Alasan
lain adalah karena ia ingin lebih
fokus sebagai orang nomor satu
Jawa Pos News Network yang ia
dirikan selanjutnya.
Pada tahun 1997, ia berhasil
mendirikan Graha Pena, gedung
perkantoran berlantai 20, dan
menjadi salah satu gedung
pencakar langit di Surabaya.
Kemudian gedung serupa juga
dibangun di Jakarta pada tahun
2002. Dahlan mengembangkan
bisnis medianya dengan
membentuk Jawa Pos News
Network (JPNN) yang
merupakan salah satu jaringan
media terbesar di tanah air yang
Jawa Pos Group saat ini memiliki
207 koran, 65 percetakan, 42
stasiun TV lokal, jaringan
pemberitaan, pabrik kertas
hingga belasan gedung
perkantoran.
MASA TRANSISI MASA BERBAKTI
Aktifitas di media benar-benar
ditinggalkan Dahlan ketika
menderita kanker hati. Saking
parahnya, satu-satunya cara
untuk menyelamatkan hidupnya
adalah dengan melakukan
operasi transplantasi hati.
Proses menjalani operasi ditulis
Dahlan menjadi sebuah buku
“GANTI HATI” yang
mengilhami banyak orang untuk
mulai hidup sehat dan tetap
semangat menghadapi penyakit
kritis. Setelah menjalani
transplantasi
hati (2006), Dahlan
menghabiskan waktu sebagai
Ketua Dewan Pengawas
Pesantren Sabilul Muttaqin
(PSM). Mengembangkan 131
sekolah dengan 9.300 guru. Dua
di antaranya berstatus
pesantren internasional
bekerjasama dengan Al Irsyad,
lembaga pendidikan Islam
ternama di Singapura. Pesantren
internasional di Magetan itu
diberi nama International
Islamic School (IIS). Sebanyak
15 guru IIS mendapat sertifikasi
international sehingga mereka
bisa menjadi guru di semua
sekolah yang menggunakan
kurikulum Cambridge School di
seluruh dunia.
Mengurusi pesantren adalah
kebahagian Dahlan. Selain
karena perhatiannya yang besar
pada dunia pendidikan, juga
karena merupakan wasiat dari
orangtunya.
MASA BERBAKTI MASA MENGABDI
Bos Koran Menjadi Bos Setrum
Pada 23 September 2009,
Dahlan diangkat menjadi
direktur utama PLN
menggantikan Fahmi Mochtar.
Banyak orang yang tidak setuju
akan hal ini, dikarenakan Dahlan
Iskan bukanlah seorang yang
berpendidikan ataupun berada
dalam bidang PLN. Menanggapi
cibiran tersebut, Dahlan dengan
lugasnya menjawab melalui
petikan :
“PLN ialah tempat berkumpul
orang-orang hebat!
Karyawannya lulusan SMA
jurusan terhebat, Fisika! Jurusan
yang dianggap paling pintar!
Lalu, masuk Fakultas Teknik
Elektro ITB, yang terhebat! Lulus
ITB, diseleksi lagi masuk PLN
oleh senior-senior yang hebat!
Tidak diragukan lagi, PLN adalah
kumpulan orang-orang terhebat
dan terpintar di negeri ini! Jadi
dibutuhkan manusia bodoh
seperti saya... Kata Dahlan.
Semenjak memimpin PLN,
Dahlan membuat beberapa
gebrakan dengan
mengidentifikas i masalah
PLN
menjadi 5 musuh besar yang
harus dikalahkan. Musuh No 1,
yakni krisis listrik. PLN berhasil
mengatasi krisis listrik hanya
dalam waktu enam bulan
(Januari-Juni 2010). Dalam
waktu sesingkat itu kekurangan
listrik di seluruh Indonesia
tercukupi berkat manajemen
distribusi daya yang lebih baik.
Musuh besar No 2 panjangnya
daftar tunggu: 2,5 juta orang.
Ada yang sudah antre listrik
sejak lima atau tujuh tahun.
Daftar tunggu itu berhasil
diselesaikan melalui dua kali
gerakan sehari sejuta
sambungan (GRASSS).
Musuh besar No 3: banyaknya
gangguan trafo, juga sudah
berhasil dikalahkan. Perawatan
yang lebih intensif didukung
dengan penyediaan trafo
cadangan yang mencukupi
berhasil meminimalkan
gangguan listrik akibat
kerusakan trafo. Musuh no. 4
yaitu gangguan feeder
(penyulang) juga berhasil
diatasi. Di Indonesia masih
banyak feeder yang berjarak
lebih dari jarak ideal yaitu 25
km. Bahkan di Tapanuli ada
feeder yang panjangnya 300
km. Jarak feeder diusahakan
seideal mungkin dimasa Dahlan.
Musuh besar no.5 yaitu
inefisiensi sudah diperangi.
Banyaknya pembangkit salah
makan karena sulit mendapat
gas membuat PLN terpaksa
membakar solar yang lebih
mahal. Berkat ‘mengemis’
ke berbagai pihak, beberapa
pembangkit berbahan bakar
BBM sudah mulai mendapatkan
gas. Sayangnya sebelum upaya
ini tuntas, tanggung jawab yang
lebih besar disematkan ke
pundak Dahlan.
Lulusan Pesantren Memimpin
BUMN
Dua tahun menjabat sebagai
Direktur Utama PLN, pada
tanggal 17 Oktober 2011,
Dahlan Iskan ditunjuk oleh
presiden Susilo Bambang
Yudhoyono sebagai Menteri
BUMN. Ia terisak dan terharu
begitu dirinya dipanggil menjadi
menteri BUMN karena ia berat
meninggalkan PLN yang
menurutnya sedang pada
puncak semangat untuk
melakukan reformasi PLN serta
ia harus menanggung tanggung
jawab yang besar dengan
memegang amanah yang besar
ini.
Begitu menjadi Menteri BUMN
Dahlan menetapkan 3 misi
BUMN: Pertama, BUMN harus
bisa dipakai sebagai alat
ketahanan nasional. Industri
strategis masuk kelompok ini,
demikian juga BUMN pangan.
Kedua, BUMN harus bisa
berfungsi sebagai engine of
growth. Mesin pertumbuhan
ekonomi. Proyek-proyek
penting yang akan bisa
menggerakkan ekonomi secara
nyata harus dimasuki BUMN.
Ketiga, BUMN harus bisa
dipergunakan untuk
menumbuhkan kebanggaan
nasional. Pride of Nation.
Sejumlah BUMN tidak boleh
hanya bisa menjadi jago
kandang. Harus menjadi
kebanggaan bangsa di dunia
internasional.
“Alangkah hebatnya Indonesia
kalau semua potensi bangsa
disatukan dalam koordinasi
yang utuh. Kalau saja ada
kesatuan di dalamnya, kita bisa
memproduksi pabrik apa pun,
alat apa pun, dan kendaraan apa
pun. Pembangkit listrik, pabrik
gula, pabrik kelapa sawit,
pesawat, kapal, kereta, motor,
mobil, dan apalagi sepeda,
semua bisa dibuat di dalam
negeri” Ujar Dahlan.
Visi itu satu persatu berhasil
diwujudkannya dalam waktu
singkat. Industri pertahanan
negara bangkit, pembangunan
infrastruktur memanfaatkan
kekuatan BUMN begitu cepat,
BUMN pertanian dan perkebunan
bergerak bahu membahu
mewujudkan ketahanan pangan
nasional. Mimpinya membentuk
BUMN-BUMN yang kuat yang
mampu bersaing dalam pasar
global terwujud ketika
Pertamina masuk dalam Fortune
500. Garuda Indonesia
mengalahkan MAS dan menjadi
maskapai kelas ekonomi terbaik
dunia. Semen Indoensia
mengakusisi pabrik semen di
Vietnam dan menjadi Pabrik
Semen terbesar di ASEAN. BUMN-
BUMN Karya melakukan ekspansi
ke Afrika dan Jazirah Arab.
Banyak prestasil lain BUMN di
bawah Dahlan Iskan yang
menumbuhkan kebanggaan
sebagai bangsa Indonesia.
Kerja.Kerja. Kerja. Demi
Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon