"Temennya banyak, cukup supel. Dia anak yang baik dan sempurna," jelas Norma saat ditemui di rumahnya di Taman Girisenda, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakut, Rabu (7/12/2011).
Christopher saat SMP bersekolah di IPEKA. Setelah meraih juara olimpiade, dia melanjutkan sekolah di SMA Saint Joseph Institution Singapura. Selain prestasi akademik, sederet prestasi lainnya juga diraih Christopher, mulai dari juara menggambar, lomba sempoa, kreativitas komputer, renang, dan juga futsal.
"Dia kadang suka bercerita tentang berbagai hal kepada kami," jelasnya.
Norma mengisahkan, sesaat sebelum kehilangan Christopher. Senin 5 Desember kemarin, dia sudah melarang putranya itu pergi bermain futsal. Namun Christopher tidak bisa dilarang.
"Saya bilang jangan ke mana-mana, tapi dia ngotot minta mau keluar. Izin les pukul 08.00 pagi, terus main futsal di Kebon Jeruk, selanjutnya makan di Hanamasa, dan main di Timezone. Pulang dia naik TransJakarta sendiri, mungkin kejadiannya di situ," jelas Norma dengan raut sedih.
Norma mendapat kabar meninggalnya Christopher pada Senin (5/12) malam. Jasad Christopher pun masih disemayamkan di RS Atma Jaya, rencananya akan dikuburkan di pemakaman San Diego Hills pada Jumat 9 Desember mendatang.
(ndr/vit)
EmoticonEmoticon